Tentang Pekerjaan

  • 0

Sedihnya, masih sempat-sempatnya saya temui sebagian dari kita bertingkah bak hakim yang memberi putusan atas apa-apa yang terjadi dalam hidup ini seenak dia membuang upil di kolong meja.

Dengan heroiknya, membanggakan bahwa apa yang dia sedang kerjakan & karyakan sekarang adalah jalur suci penuh kemuliaan sedang lainnya adalah jalur hina dimana batas-batas kemanusiaan (dalam prespektif mereka) diberikan ruang yang sempit untuk bertumbuh.

Mereka lupa, dalam konteks apapun, tangan penuh peluh dan guratan kasar hasil dari kerja atas nafkah yang kita cari, oleh Rasul, seperti dalam kisahnya saat bertemu tukang batu di perjalanannya menuju Madinah, adalah termasuk tangan yang tidak akan tersentuh api neraka sedikitpun.

Semoga Ramadhan merubah kita.

Tidak ada komentar:

AddThis Smart Layers

Back to Top