Sebuah keharusan untuk kita sama-sama
berlajar adil. Termasuk untuk adil dalam memberikan porsi liburan kita pada
tempatnya.
Seperti halnya rasa penasaran menggebu
yang dimiliki oleh anak kecil yang sedang belajar untuk bersepeda. Rasa untuk menghilangkan
rindu yang menyumpal dada memacu adrenalin untuk meledak-ledak dan bercampur
tak karuan.
Setiap orang memiliki puncak yang
berbeda. Seperti itu pula pemaknaan pulang akan berbeda pada setiap orangnya. Banyak
variabel ikut mendasari pemaknaan ini.
Tanpa tau proses, terlebih menikmatinya.
Pulang adalah ketika hanya melihat hasil akhir.
Pulang adalah ketika hanya melihat hasil akhir.
Ketika ibu sudah banyak berdagang
dengan duduk. Ketika bapak lebih banyak menhabiskan waktu malamnya dengan
tidur. Tenaganya tak sekuat dulu. Hanya semangat mereka yang tak berubah.
Bila adikmu sudah mengerti apa itu
rindu. Percayalah langkahmu akan lebih ketir untuk merantau. Jauh lebih besar
daripada keketiranmu terhadap apapun.
***
Pulang bagi saya adalah waktu untuk bergegas. Karena waktunya tidak banyak. Kesempatannya tidak hadir setiap saat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar